Kamis, 23 Desember 2010
Kenangan terindah dan terpahit sahabat q
Kisah ini adalah sebuah kisah yang telah lama ingin kutulis dan ingin sekali kuberitahukan kepada semua orang arti dari sahabat sejati yang takkan pernah mati..
Kenaikan kelas tiga SMP adalah masa-masa yang sangat menegangkan bagiku untuk menjalaninya, hal itu disebabkan karena masa konflik yang berkepanjangan dan rasa aman serta beban mental yang kami hadapi sebagai masyarakat biasa. Suara dan dentuman senjata hampir setiap harinya menjadi irama yang menakutkan bagi kami.
Tepat nya saat liburan kenaikan kelas tiga smp orang tua ku mengambil inisiatif untuk pindah selama konflik, kami pun pindah ke Takengon dan bisa dibilang sekarang ini merupakan tempat kami menetap dan bukan sementara. Untuk awal perpindahan kami kami menetap di rumah saudara kami yang bertempat tinggal dikampung paya serngi. Banyak saudara kami yang datang menjenguk kami seakan kami adalah korban konflik yang kehilangan segalanya.
Namamya satria dia anak dari saudara cukup dekat dengan keluarga q.., kami berteman dan tutur antar keluaga q denagan dia adalah abang. Setelah liburan kenaikan kelas selesai saat nya aq masuk sekolah yaitu di kelas 3 SMP n 1 Taskengon. Dia adalah orang pertama yang membuat q tersenyum dan tertawa kembali setelah masa konflik yang sempat membuat semua orang kehilangan gairah hidup atau beban mental tepatnya.
Kami ditempatkan satu kelas dan bahkan satu bangku, di kelas dia menjadi idola karena selain baik dia juga memiliki paras yang cukup lumayan. Banyak teman-teman wanita yang suka melirik dia ada yang kirim salam dan macam la segalanya.. Ada salah seorang yang teman cewek tertarik pada satria dan adalah tari… meskipun dia tidak mengatakannya seperti yang lainnya tetapi dari tatapan dan sorot matanya aku bisa melihat kalau dia memang suka dengan satria… tiap mata pelajaran kami lewati dengan lebih rileks ketimbang sewaktu aq berada di pondok baru yang penuh dengan ketakutan…
Terkadang aq menyempatkan diri tidur dirumahnya begitu juga dia sebaliknya. Aq terkadang membawa dia kekebun maklumlah berkebun adalah hal yang lumrah bagi masyarakat gayo pada umumnya. Saat itu ketika kami sedang berada dikebun kami berbincang-bincang mengnai banyak hal dan mungkin itu adalah kali terakhirnya percakapan kami yang penuh dengan keakraban..
Mis kalau kita tamat nanti kita SMA di sma 1 ja karena tu kan dekat dengan rumah kita lagian kita kan bias pergi sama-sama kata satria.. okela bang jawab q dengan senang… Alangkah indah nya jika kita bisa membahagiakan orang tua kita ya mis Tanya nya dan dari matanya tanpak berbinar-binar??? Iya pasti la bang jawab q…. Eh tapi si tari tu kek nya suka dengan abang tu Tanya q??? Dia hanya tersenyum dan dia pun tertawa…. Begitu juga aq juga ikut tertawa… Saat itu kami tidak pernah tau bagaiman sih caranya mengungkapkan perasaan pada wanita sedangkan cinta itu sendiri kami tidak tau… yang kami tau saat itu Cuma bermain dan terus bermain….
Sepasang induk kelinci yang pernah ku pelihara dan kurawat tidak sempat kubawa karena kami pindah langsung ke takengon.. Tapi selang beberapa minggu kelinci itu muncul lagi dirumah bg satria .. oh ya sudah lah pikir q… daripada kelinci itu tetap di rumah yang dulu dan tidak ada yang mengurus nya… lebih baik ia hidup dengan sahabat q… oh ini makan nya harus rumput sakuning bang sekedar member informasi… dimana tu ada ya Tanya nya??? Kek a dikebun ada tu bang jawab q ya ya udah besok rencana kami mau kekebeun juga dengan bapak dan ibu jawab nya..
Selang beberapa minggu kelinci itupun bertambah banyak ya mungkin sekitar 3 pasang atau tepat nya yan enam ekor. Tapi malang menimpang anak kelinci itu tak ada yang tersisa karena semua nya di mutilasi oleh anjng yang tidak bertanggung jawab. Dia menangisi kepergian kelincinya dan aq hanya bisa tertawa melihat kejadian itu, dan juga terharu. Dia sangat menyayangi kepergian kelincinya….
Mis bapak pindah tugas ke Isak dan mungkin sore ni aq berangkat kesana liat tempatnya sambil jalan-jalan. kesana kita yuk mis??? Tanya nya padaku,, sebenarnya aq sih mau ikut tapi waktu itu aq masih takut untuk bepergian apalagi isak adalah daerah yang lumayan jauh.. Nanti la bang pergi sekali lagi ja aq ikut bang karena a q ada kerjaan bang.. jawab q… ayolah dia memaksa… namun dia gagal juga mengajak q… setelah segala cara dia gunakan untuk merayuku. Mis rugi dirimu gak ikut bagus kali isak tu apalagi tempat yang bapak tingal tu… kan klu pergi sekali lagi aq ikut bang… betul ya jawab nya… isak adalah sebuah kampung yang cukup jauh dari takengon ya sekitar tiga atau empat jam jika naik bus kesana.
Keesokan harinya dia menceritakan tentang isak dalam hati q wah sepertinya enak juga ni ke isak sambil refreshing.. Sepulang sekolah hari sabtu waktu itu dia berencana menngajak aku ke isak kembali,, dengan..senang hati aq mengyakan,, Mis besok kami ke isak dan semua pergi ,,, ikut ya mis,, disana enak lo…Baik la bang tapi misbah pamitan dulu dengan bapak dan ibu???Klupun pergi nanti sekitar pukul dua misbah pasti datang kesini bang… jawab q
Baiklah kalalu begitu… cepat ya ngabarinnya kemungkinan jam delapan pagi besok nanti kitas langsung berangkat… dan kalau bisa sore ni dirimu udah dirumah… biar gak terburu-buru besok pagi.. oke bang jawab q… aq pun langsung bergegas pulang… dalam perjalanan pulang aq merasakan hal yang tidak sewajarnya… hati ku terasa gundah dan langkah q terasa berat… dan keinginan q untuk pergi menciut…dan aq memberitahukan keinginan q kepada orang tua q.. saat itu aq memutuskan sekitar jam 7 pagi aq akan berangkat kerumahnya…
Seperti biasanya sepulang sekolah aq menyempat kan diri kekebun dengan berbekal sedikit makanan ringan dan kopi gayo untuk merawat tanaman tomat dan juga cabe rawit yang telah diselubungi oleh rumput yang kejam. Badan ku terasa lelah dan lemas sekali sama hal nya dan aq memutuskan untuk beranjak pulan kerumah… Sampai rumah aq langsung mandi dan bersih-bersih … Jadi perginya wen kata ayah q membangunkan q dari lamunan yang panjang… kek nya berat kali hati ku untuk pergi pak… ya udah klu gitu laen kali ja kata ayah q….
Tepatnya hari senin aq mengurung kan niat q untuk ikut ke Isak dengan Satria entah kenapa dan perasaan apa yang menghantui q... seolah langkah q tak mampu kuayunkan dengan kuat.. Tapi aneh nya dia tidak menghubungi q karena tidak ikut.. seperti biasanya kalau kami janji pasti dia langsung datang menjemput q.. tapi aneh dalam hati q...
Keesokan harinya tepat nya hari selasa orang tua q memanggil ku dan berkata,, kenapa dengan dirimu wen??? Tanya ayah q ??? aq juga tidak tau yah badan q terasa lemas dan berat sekali rasanya… aq heran mengapa ama dan ine q bertanya seperti itu sepertinya ada hal yang mereka swmbunyikan dari ku… gini wen abangmu Satria telah menghadap sang tuhan… aq terkejut dan seolah tidak percaya ayah q meyakin kan q… aq terkulai lemas dan tanpa bisa berkata-kata …
Tangisan pun menderu dengan tak henti-hentinya baik dari keluarganya maupun keluarga kami,, ada sekitar empat timah panas yang menerjang tubuhnya.. sungguh tega, tubuh yang masih berusaha tumbuh itu harus menahan peluru yang seharusnya tidak menghampirinya.. orsng ebaik dia kenapa harus cepat dipanggil… hatiku ku pun tidak bisa menahan gejolak amarah dan kesedihan…
Satria.. satria .. berulang kali ibu nya memanggil namanya.. sabar bu tangisanmu hanya akan memberatkan kepergiannya salah, seorang pakcik mengngingat kan ibu satria… tapi ibu nya tidak mendengarkan apa yang dibicarakan pakcik itu.. aq bisa memahami bagaimana rasanya ketika kita kehilangan seseorang yang kita sayangi,, meskipun Itu membuat satria berat untuk pergi tapi dengan mengeluarkan air mata setidaknya bisa mengurangi beban dihatinya…. Dari sorot matanya yang menggambarkan kepedihan dan kesedihan yang sangat dalam… dan dia terdiam tanpa menyadarkan diri untuk beberapa saat… ayahnya hanya bisa memeluk ibunya dan sesekali air mata kesedihan itu juga mengalir dimata ayahnya..
Waktu itu sesampainya dia diisak keesokan harinya ibu dan abangnya bernjak pulang …. Wen ayok kita pulang??? Besok dirimu sekolah kan??? Mamak duluan ja aq besok ja pulang… jawabnya… bohmi ketane… malam harinya entah mengapaa dia minta tidur sama dengan bapaknya seakan dia ingin berpamitan dan sekalian melepas keikhlasan untuk meninggalkan keluarganya… dia dia memeluk ayahnya dengan erat …. Keesokan harinya ketika ditengah perjalanan pulang terjadi kontak senjata dan peluru pun menerjang tubuh nya dan mengenai alat vital nya… tutur ibunya air mata kepahitan it uterus mengalir,, kepahitan akan hidup dan bencana yang menimpa.…
Disekolah berita itu membuat guru sedih dan murid dikelas kami sangat sedih ada yang menangis, bahkan ada seorang wanita yang menangis secara histeris dan tidak lain daialah tari… yaitu orang yang pernah menyiman perasaannya dengan satria…… dari kelas bersama para guru kami ikut takziah an. Kebanyakan dari para teman-teman q tidak juga bisa menahan air matanya, seakan air mata itu merupakan hal yang datang dengan sendirinya..
Beberapa tahun telah berlalu dan kenanngan itu selalu ada dihatiku dan takkan pernah terhapus oleh waktu…
Mungkin satria juga sudah sebesar dirimu misbah,, senyuman tulus itu lah yang kulihat dari wajah bapak yang kini telah pensiun dari pekerjaannya. Dibalik senyuman yang tulus itu tersimpan seribu makna yang tak mungkin aq kupas dan aq tanyakan dengan dia. dulu dia adalah perwira yang tangguh tapi ketangguhannya itu melemah ketika mendengar nama SATRIA yaitu anak yang paling ia sayangi dan belahan jiwa yang telah lama pergi dari hidupnya tapi tidak dari jiwanya..…
Tuhan tidak mau melihat hamba yang disayanginya berbuat dosa dan karena sayang nya dia lebih dulu memanggil sahabat q kepangkuan nya.. Sahabat q engkau telah berhasil membahagiakan orang tua mu,, Damailah lah engkau disana sahabat q… dan semoga Alla S.W.T menempatkan mu di tempat orang-orang dikasihinya… Amin…………
Langganan:
Postingan (Atom)