Jumat, 10 Desember 2010

Buatlah Aku Tersenyum

Seakan ingin ku merengkuh langit biru
Meyakinkan dirimu dengan berbagai cerita
Kau adalah aurora dan bukan fatamorgana
Memberikan rasa yang penuh haru



Bayangan mu selalu hadir disetiap langkah ku
Mengisi kekosongan hati yang pernah hilang
Dan membuat asa yang pernah terluka menghilang
Memberi seberkas cahaya dalam kegelapan


Aku ingin terbang diatas cakrawala
Melintasi semua perbedaan yang membelenggu
Dengan doa dan harapan yang nyata
Membawa dirimu dalam terang dan gelapku


Karena dirimu aku tersenyum kembali
Dan buatlah aku tersenyum....

Kamis, 09 Desember 2010

HARUN YAHYA (Lidah Bunglon Lebih Cepat daripada Pesawat Jet Tempur)

Buku-buku teks zologi menjelaskan bahwa lidah balistik bunglon diperkuat oleh seutas otot pemercepat (akselerator).  Otot ini memanjang ketika menekan ke bawah pada tulang lidah, yang berupa tulang rawan kaku di tengah lidah, yang membungkusnya.  Akan tetapi, dalam sebuah penelitian yang telah disetujui untuk diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua ahli morfologi yang memelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini. (1)
Kedua peneliti Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa.  Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi).  Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur.
Para peneliti ini membedah jaringan lidah dan menemukan bahwa otot pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian.  Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah.  Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral.  Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan.  Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah.  Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus-bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya.  Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.” 
Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat menyolok.  Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa.  Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri.
Jelaslah bahwa bungkus-bungkus yang saling terhubung pada lidah bunglon ini tidak pernah dapat dijelaskan menurut evolusi.  Dalam wacana itu, mari kita ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.  Bagaimanakah masing-masing bungkus ini berevolusi ke tempatnya yang benar?
2.  Bagaimanakah lidah tumbuh sedemikian panjang?
3.  Bagaimanakah otot pemercepat muncul?
4.  Bagaimanakah bungkus-bungkus menyelaraskan gerak-geriknya sehingga membuat lidah mencapai panjang maksimumnya?
5.  Bagaimanakah bungkus-bungkus menumbuhkan kemampuan untuk “memanjangkan diri bak tabung-tabung teleskop”?
6.  Bagaimanakah binatang tersebut menyatukan semua bagian ini setelah “meluncurkan” lidah?
7.  Jika lidah ini diperoleh sebagai sifat menguntungkan akibat proses evolusi, lalu mengapa sifat unggul ini tidak berkembang pada binatang-binatang lain dan mengapa binatang-binatang lain tidak memiliki cara berburu yang sama?
8.  Bagaimanakah bunglon (atau binatang yang dianggap moyang peralihannya) dapat bertahan hidup ketika semua sistem yang rumit ini diduga pelan-pelan berevolusi? (2)
Seorang evolusionis tidak akan memiliki jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini.  Gambar di sebelah kiri, sebuah lukisan yang mewakili penampang melintang lidah bunglon, menyingkapkan bahwa sistem sempurna ini bergantung pada penciptaan yang amat khusus.  Kelompok-kelompok otot dengan sifat-sifat yang berbeda secara tanpa cela melontarkan lidah, memercepatnya, menyebabkan lidah mengambil bentuk isap ketika menghantam mangsanya dan lalu cepat-cepat menariknya.  Kelompok-kelompok otot ini sama sekali tidak saling menghalangi fungsi masing-masing, namun bekerja dengan cara yang terselaraskan dalam menghantam mangsa dan menarik lidah kembali ke mulut dalam waktu kurang dari sedetik.   Tambahan lagi, berkat kerjasama antara sistem penglihatan dan otak, kedudukan mangsa diukur dan perintah bagi lidah balistik untuk “menembak!” diberikan oleh syaraf yang mengirimkan isyarat di dalam otak.
Sudah pasti, bunglon tidak dapat memikirkan dan merancang sendiri rancangan yang demikian rumit itu.  Penciptaan ini menyingkapkan keberadaan Allah, Sang Mahatahu dan Mahakuasa.  Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Yang Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahabijaksana, Yang menciptakan bunglon.


1. Menno Schilthuizen, "Slip of the Chameleon's Tongue," Science Now, 8 March 2004, http://sciencenow.sciencemag.org/cgi/content/full/2004/308/1
2. Brad Harrub, "The Chameleon's Incredible (Tongue) Acceleration!", http://www.apologeticspress.org/inthenews/2004/itn-04-08.htm

Minggu, 05 Desember 2010

Diantara Cinta dan Sahabat



 Mereka adalah teman atau lebih jelas nya mereka adalah sahabat yang telah lama. Diantara satu sama lain saling memiliki perasaan, namun karena ego masing-masing, perasaan itu mereka sembunyikan sehingga jauh tertanam didalam lubuk hati.  Setiap waktu dan setiap saat mereka selalu bersama, baik suka maupun duka.

Ditengah keheningan Senja mereka duduk ditepi pantai yang dihiasi dengan deburan ombak. Hembusan angin  membelai jilbab sosok wanita yang anggun itu,. Aq ingin sekali menjadi mentari” aldi memecah kesunyiaan disore itu,, kenapa dengan sang mentari Tanya anisah???  Cahayanya  bisa menerangi bumi, Mengetuk jendela hati tiap  insan dan memberi kehidupan bagi makhluk hidup yang ada di bumi…  kalau aq ingin menjadi air jawab anisah  sambil berguman. Kenapa dengan air anisah,,  air merupakan sumber kehidupan, tanpa air makhluk hidup juga akan mati, hampir sama hal nya dengan mentari , mereka saling berpandangan  akhirnya tawa pun mengiringinya.  Begitu besarnya ciptaan Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini… 

                Seiring perjalanan waktu yang terus berjalan, semakin tampak juga kedewasaan pada diri kedua insan tersebut,,, dan perasaan diantara keduanya juga semakin mendalam seakan seperti duri yang tertancap didalam hati dan mengeras…  namun tetap saja keduanya tidak mampu untuk mengungkapkannya….
                Tiap malam dan tiap waktu bayangan anisah selalu muncul di benak aldi… hingga akhirnya rasa itu tidak tertahan lagi.. aldi pun mengambil hp nya dan langsung mengetik nomor anisah tiap ketikan nomor nya seakan tiap nafas aldi hilang… tidak seperti biasanya dia menelpon anisah,,, yang biasanya santai dan penuh dengan canda tawa…  tut tut … hallo assalamualaikum..??? walaikum salam  jawab anisah… da pa di ??? ada yang mau kuampaikan padamu anisah???? Oh apakah itu ??? tentang isi hatiku yang selama ini kupendam dan rasa yang  tak terbendung ini anisah kalau sebenarnya aku mencintai mu…. Anisah terkejut dan berkata ‘ aq ingin mendengar   ucapan itu dari mu sendiri… karena tanpa melalui dirimu aq tidak bisa tau apakah rasa  itu tulus atau sebaliknya, baiklah anisa kita jumpa ditempat biasa jam tiga ya jawab adi, dengan penuh keyakinan..   Nisa juga ingin memberitahukan satu hal' jawab anisah... Baiklah anisah… setelah lama aldi berusaha meyakinkan anisah...assalamualaikum… Aldi pun  menutup telpon dan penuh rasa lega…. 

                Alangkah senang dan bahagianya anisah mendengar ucapan yang terdengr dari aldi dan hampir tidak percaya dia mencubit lengan nya untuk memastikan apakah dia bermimpi atau tidak.. cubitan itu terasa sakit berarti itu cukup untuk meyakinkan anisah.

                Aldi pun bergegas pergi menuju tempat yang dijanjikan… Namun ditengah jalan kereta nya mogok,, dengan suntuk dia mengentar motor nya kebengkel dulu… Sambil memperbaiki dia menoleh kearah jam tangannya yang menunjukkan pukul 5 sore… Setengah kaget dia pun berlari dengan nafas yang terengah-enngah… dan tak sadar dia pun tersandung oleh batu dan terjatuh…. Luka di kaki nya tidak menyurutkan langkahnya dia terus berlari dan akhirnya dia pun sampai ditempat tujuan…

                Sementra itu anisah telah lebih awal datang ke tempt yang mereka janjikan, diapu menunggu setelah beberapa saat dia menunggu hatinya mulai gelisah dan menjadi tak karuan apakah gerangan ini.. dia menoleh arloji yang terbalut oleh hiasan manic yang sangat menawan telah menunjukkan pukul 6 sore. Anisah mengambil hp nya dan berusaha menghubungi aldi namun hp aldi tak kunjung diangkat… sesaat kemudian terdengar nyanyian dari haddad alwi yang mengagetkan anisah.. dengan agak tergesa-gesa pasti aldi.. langsung diangkatnya hp dan terdengar suara wanita yang sepertinya tidak asing’ nisa pulang sekarang ya nak bus nya berangkat sore ini jam 8 cepat ya nak…        Anisah pun pulang dengan perasaan yang hampa..  

                Terdengar suara mobil lestari didepan rumah, anisa pun beranjak pergi dan tidak lupa berpamitan kpa orng tuanya.. anisa merasa kecewa dengan sikap aldi yang tidak bisa menepati janji…

                Dengan perasaan merasa bersalah mata aldi mulai mencari sosok yang ia cari, namun yang ada hanya deburan ombak yang berubah menjadi gelombang besar…..  Hatinya kacau dan pikiran nya jg kacau… Suara azan menyadarkan nya dari lamunan yang panjang… kemudian dia teringat …” hp, oh iya  Hp … dia pun langsung menoleh hp nya, tapi hp nya juga bersembunyi karena terlalu terburu-buru td….

                Aldi kembali kebengkel dan membongkar bagasi kereta nya… dia mendapati hp nya dengan 44 x panggilan tak terjawab…  dengan merasa bersalah dia membuka sms yang ada di hp nya  dan berbunyi;

Dari anisah:…

                 Aku tau kalau dirimu sebenarnya tidak menyayangiku , aq menunggumu cukup lama,, aq hanya ingin memastikan  ini mungkin sms q yang terakhir .. aq aklan pergi dari hidup mu untuk selamanya… kini aq sadar bahwa antara matahari dan air tidak bisa menyatu… sama halnya dengan air dan api… karena matahari tdak lain terdiri dari lava-lava yang begitu panasnya sehinnga mampu menghangat kan bumi yang begitu jauh… lalu bagaimana lagi jika bumi itu dekat dengan matahari… pasti tidak akan ada kehidupan…. 

Andi menekan tombol call … tp seakan sang operator berbohong kepadanya… dia terus menelpon walaupun terus dan menerus sang operator menyatakan tidak aktif….

                Aldi memutar gas keretanya dan melaju denngan kecepatan penuh… hanya sekejap mata dia telah sampai didepan rumah anisah…. Tok’’’tok’’’tok… assalamualaikum… walaikum salam…. Sambil membuka pintu… eh aldi…. Da pa di ??? Tanya ibu anisah… anisahnya ada buk…??? Wanita yang setengah baya itu menjawab ‘ lo anisah baru berangakat sekitar jam 7 tadi. dia dapat beasiswa melanjutkan kuliah..…. Dia harus melengkapi persyaratan untuk melanjutkan kuliahnya, lo nak andi ndak diberitahu??? Td hp andi mati bu,, trus andi da sedikit urusan dengan  keluarga(berbohong untuk menutupi kecemasannya)…….…. owh makasi ya bu…. Jawab andi dengan suara parau.. kalau begitu andi balik dulu ya bu… hati2 ya nak andi jawab ibu anisah…. 

Tak terasa waktu brjalan dengan begitu cepat,,, tiga tahun telah berlalu samuanya berubah baik itu letak bangunan dan jalan2 baru yang mulai dibangun… serta tempat yang hampir begitu sering dikunjungi aldi  dan anisah dulunya berubah total.. tak da lagi yang namanya pepohonan dan pasir yang bersih spt tiga  tahun yang lalu… 

Bersemet  boh.......